Tuesday, 25 February 2014

MEDIA TANAM



1. Pengertian
Media tanam adalah media / bahan yang digunakan sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya tanaman, baik berupa tanah maupun non tanah.
2. Bahan Organik
Media tanam yang termasuk dalam kategori bahan organik umumnya berasal dari komponen organisme hidup, misalnya bagian dari tanaman seperti daun, batang, bunga, buah, atau kulit kayu. Beberapa jenis bahan organik yang dapat dijadikan sebagai media tanam, yaitu :
3. Bahan Anorganik
Bahan anorganik adalah bahan dengan kandungan unsur mineral tinggi yang berasal dari proses pelapukan batuan induk di dalam bumiBerdasarkan bentuk dan ukurannya, mineral yang berasal dari pelapukan batuan induk dapat digolongkan menjadi 4 bentuk, yaitu kerikil atau batu-batuan (berukuran lebih dari2 mm), pasir (berukuran 50 /-1- 2 mm), debu (berukuran 2-50u), dan tanah liat. Selain itu, bahan anorganik juga bisa berasal dari bahan-bahan sintetis atau kimia yang dibuat di pabrik. Beberapa media anorganik yang sering dijadikan sebagai media tanam yaitu :
4. Cara Mengganti Media Tanam:
Media tanam hanya perlu diganti kalau tanaman sudah memenuhi pot. Sewaktu mengganti media tanam dianjurkan untuk memakai sarung tangan khusus untuk berkebun. Selain itu penggantian media dan pot harus dilakukan setelah tanaman selesai berbunga. Semua alat yang dipakai seperti gunting pemotong dsb harus bersih.
Keluarkan tanaman dari pot.
Perlahan-lahan dan hati-hati, lepaskan gumpalan akar dan media tanamnya. Tunas akar baru harus dijaga supaya jangan patah. Tunas akar baru berwarna putih bening kekuningan.
Potong akar yang kering dan membusuk. Buang media tanam lama sebersih mungkin kalau akarnya cukup sehat. Kalau sistim akar tidak begitu sehat/terlihat kering dengan sedikit sekali/tak ada tunas yang baru, jangan terlalu banyak dipotong akarnya dan membuang media tanam lama-nya asal cukup bersih saja untuk menghindari supaya akarnya tidak banyak yang patah dan tambah rusak. Tanaman perlu akar yang cukup banyak supaya kalau ditanam tidak mudah roboh. Rapikan daunnya, potong daun yang kering dan tidak sehat.
Setelah akar dibersihkan dan tidak menggumpal lagi, tanaman anggrek Cymbidium ini siap untuk ditanam kembali. Pakailah media tanam khusus untuk anggrek atau bisa dipakai kepingan sabut kelapa kering atau kepingan kayu kering. Pot baru jangan terlalu besar, karena kalau terlalu besar akan terlalu banyak media tanamnya yang bisa membuat akar terlalu basah dan membusuk. Juga anggrek Cymbidium akan cepat berbunga kalau potnya tidak terlalu besar dan akar serta tanaman cukup banyak.
Kalau tanaman anggrek Cymbidium-nya mempunyai tunas baru disatu sisi, waktu menanam letakkan sisi yang ada tunas barunya lebih ketengah, dan bagian yang tidak ada tumbuhan baru agak dekat dengan sisi pot. Kalau tunas baru tumbuh dari segala arah atau kalau tidak ada tunas yang baru sama sekali, letakkan tanaman ditengah. Isi dasar pot dengan media tanam kemudian letakkan tanaman diatasnya. Isi kembali dengan media tanam sambil sekali-sekali ketokkan pot diatas meja supaya media tanam turun memenuhi celah-celah akar. Bagian bawah tanaman yang menggelembung (bulb) harus berada diatas permukaan media tanam. Setelah selesai, siram dengan air yang bisa dicampur dengan larutan pupuk rumput laut (seaweed) untuk mengurangi shock. Seminggu kemudian bisa diberi pupuk yang memiliki komposisi nitrogen tinggi untuk membantu menyuburkan daun dan akar, atau pupuk Cymbidium khusus untuk masa selesai berbunga. Bisa juga pakai pupuk kandang seperti misalnya Dynamic Lifter.

No comments:

Post a Comment