1. Pengertian
Media tanam adalah media / bahan yang digunakan sebagai
tempat tumbuh dan berkembangnya tanaman, baik berupa tanah maupun non tanah.
2. Bahan Organik
Media tanam yang termasuk dalam kategori bahan organik
umumnya berasal dari komponen organisme hidup, misalnya bagian dari tanaman
seperti daun, batang, bunga, buah, atau kulit kayu. Beberapa jenis bahan
organik yang dapat dijadikan sebagai media tanam, yaitu :
3. Bahan Anorganik
Bahan anorganik adalah bahan dengan kandungan unsur mineral
tinggi yang berasal dari proses pelapukan batuan induk di dalam bumiBerdasarkan
bentuk dan ukurannya, mineral yang berasal dari pelapukan batuan induk dapat
digolongkan menjadi 4 bentuk, yaitu kerikil atau batu-batuan (berukuran lebih
dari2 mm), pasir (berukuran 50 /-1- 2 mm), debu (berukuran 2-50u), dan tanah
liat. Selain itu, bahan anorganik juga bisa berasal dari bahan-bahan sintetis
atau kimia yang dibuat di pabrik. Beberapa media anorganik yang sering
dijadikan sebagai media tanam yaitu :
4. Cara Mengganti Media Tanam:
Media
tanam hanya perlu diganti kalau tanaman sudah memenuhi pot. Sewaktu mengganti
media tanam dianjurkan untuk memakai sarung tangan khusus untuk berkebun.
Selain itu penggantian media dan pot harus dilakukan setelah tanaman selesai
berbunga. Semua alat yang dipakai seperti gunting pemotong dsb harus bersih.
Keluarkan tanaman dari pot.
Perlahan-lahan dan hati-hati, lepaskan
gumpalan akar dan media tanamnya. Tunas akar baru harus dijaga supaya jangan
patah. Tunas akar baru berwarna putih bening kekuningan.
Potong akar yang kering dan membusuk.
Buang media tanam lama sebersih mungkin kalau akarnya cukup sehat. Kalau sistim
akar tidak begitu sehat/terlihat kering dengan sedikit sekali/tak
ada tunas yang baru, jangan terlalu banyak dipotong akarnya
dan membuang media tanam lama-nya asal cukup bersih saja untuk menghindari
supaya akarnya tidak banyak yang patah dan tambah rusak. Tanaman perlu akar
yang cukup banyak supaya kalau ditanam tidak mudah roboh. Rapikan daunnya,
potong daun yang kering dan tidak sehat.
Setelah akar dibersihkan dan tidak
menggumpal lagi, tanaman anggrek Cymbidium ini siap untuk ditanam kembali.
Pakailah media tanam khusus untuk anggrek atau bisa dipakai kepingan sabut
kelapa kering atau kepingan kayu kering. Pot baru jangan terlalu besar, karena
kalau terlalu besar akan terlalu banyak media tanamnya yang bisa membuat akar
terlalu basah dan membusuk. Juga anggrek Cymbidium akan cepat berbunga kalau
potnya tidak terlalu besar dan akar serta tanaman cukup banyak.
Kalau tanaman anggrek Cymbidium-nya
mempunyai tunas baru disatu sisi, waktu menanam letakkan sisi yang ada tunas
barunya lebih ketengah, dan bagian yang tidak ada tumbuhan baru agak dekat
dengan sisi pot. Kalau tunas baru tumbuh dari segala arah atau kalau tidak ada
tunas yang baru sama sekali, letakkan tanaman ditengah. Isi dasar pot
dengan media tanam kemudian letakkan tanaman diatasnya. Isi kembali dengan
media tanam sambil sekali-sekali ketokkan pot diatas meja supaya media tanam
turun memenuhi celah-celah akar. Bagian bawah tanaman yang menggelembung
(bulb) harus berada diatas permukaan media tanam. Setelah selesai, siram
dengan air yang bisa dicampur dengan larutan pupuk rumput laut (seaweed) untuk
mengurangi shock. Seminggu kemudian bisa diberi pupuk yang memiliki komposisi
nitrogen tinggi untuk membantu menyuburkan daun dan akar, atau pupuk Cymbidium
khusus untuk masa selesai berbunga. Bisa juga pakai pupuk kandang seperti
misalnya Dynamic Lifter.
No comments:
Post a Comment