Terdapat banyak bintang, nebula, dan
gugus bintang yang bisa diamati di langit setiap malamnya. Semua objek tersebut
berada di dalam galaksi kita. Di beberapa bagian bintang nampak padat sehingga
ketika langit cerah, bersih dari awan, dan kondisi sekitar yang gelap, kita
bisa melihat pita berwarna putih yang memanjang dan melintasi beberapa rasi
seperti Sagittarius (arah pusat Galaksi), Scorpius, Ophiucus, Aquila,
Cassiopeia, Auriga, Crux, dan Centaurus. Sementara di bagian yang lain tampak
celah-celah gelap yang menunjukkan adanya materi antar bintang yang tebal.
Itulah (bidang) galaksi yang kita tinggali. Bentuknya yang seperti itu kemudian
menginspirasi orang untuk menamakannya dengan sebutan Milky Way. Kata galaksi
dan milky way itu sendiri diadaptasi dari bahasa Yunani “galaxias” dan Latin
“via lactea” dengan kata dasar lactea yang berarti susu. Sedangkan menurut
orang Indonesia, galaksi kita diberi nama Bimasakti. Menurut salah satu sumber
dari Observatorium Bosscha, sejarah penamaan ini berasal ketika Presiden RI
pertama, Soekarno, ditunjukkan citra galaksi oleh salah seorang astronom
Indonesia. Ternyata, Soekarno melihat salah satu bagian gelap di foto tersebut
menyerupai tokoh Bima Sakti. Namun tidak diketahui bagian gelap mana yang
dimaksud.
No comments:
Post a Comment